Rabu, 17 Agustus 2011

Konsep persepsi, Konsep sikap, Konsep kepuasan kerja, Konsep stress


      Persepsi adalah sebuah proses dimana individu mengatur dan menginterprestasikan kesan – kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka
      Misalnya semua karyawan memiliki persepsi yang sama terhadap lingkungan tempat kerja mereka, seperti lingkungan kerja yang menyenangkan, gaji yang bagus, menajemen yang pengertian dan bertanggung jawab. Walaupun pada kenyataannya sulit mendapatkan kecocokan seperti itu.

Faktor yang mempengaruhi Persepsi
  1. Faktor dalam diri pengarti
        Artinya karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi seperti sikap, motif, minat, pengalaman dan harapan.
        Misalnya individu yang berpengalaman lebih mudah untuk menarik perhatian dari individu yang lain
  1. Faktor dalam situasi
        Artinya bagaimana waktu, keadaan atau kondisi bisa mempengaruhi persepsi
        Misalnya performance seseorang bisa menarik perhatian jika penempatannya tidak tepat
  1. Faktor dalam diri target
        Artinya karakteristik target yang bisa mempengaruhi apa yang diartikan seperti suara yang keras lebih mendapatkan perhatian daripada yang diam, individu yang menarik (warna kulit, jenis kelamin dsb).

Konsep Persepsi
Persepsi Seseorang artinya bagaimana persepsi yang dibuat oleh individu tentang individu yang lainnya. Persepsi seseorang ini dipengaruhi oleh : 
  1. Homo volens : manusia adalah mahluk yang berkeinginan atau memiliki keinginan
        Dalam diri manusia semua perilaku manusia baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Baik yang  kita sadari dan tidak kita sadari namun bisa dengan mudah kita akses(preconscious) dan ada yang sulit kita akses untuk dibawa ke alam bawah sadar(unconscious).
        Dalam pikiran manusia 82% dikendalikan oleh pikiran alam bawah sadar, 12% pikiran sadar dan 6% faktor lain
        Di alam bawah sadar individu  terdapat  dua struktur mental yang bisa diibaratkan sebagai gunung es dari kepribadian kita, yaitu:
1.       Id, atau yang disebut primary process thingking atau yang dikenal dengan EQ (Emotional Quotient) yaitu berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
2.       Superego, atau yang dikenal dengan SQ (Spiritual Quotient ) yaitu berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial  yang diserap individu dari lingkungannya.
3.       Ego, atau yang disebut secondary process thingking atau yang dikenal dengan IQ ( Inteligents Quotient ) yaitu sebagai  pengawas realitas
Contoh
  Anda adalah seorang bendahara yang diserahi mengelola uang sebesar 1 miliar Rupiah tunai. Id mengatakan pada Anda: “Pakai saja uang itu sebagian, toh tak ada yang tahu!”. Sedangkan ego berkata:”Cek dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!”. Sementara superego menegur:”Jangan lakukan!”.
  Pada masa anak-anak, kita dikendalikan sepenuhnya oleh id  kita, jika tidak mendapatkan sesuatu mereka akan memuaskan kebutuhannya mereka dengan mencari pengganti seperti  (bayi akan mengisap jempolnya jika tidak mendapat dot misalnya). Terkadang pada orang dewas muncul sikap seperti primary process thingking yaitu mencari pengganti pemuas keinginan contohnya menendang tong sampah karena merasa jengkel akibat dimarahi bos kantor
Ego atau secondary process thingking berkembang pada saat anak – anak memasuki dewasa contohnyamanusia sudah dapat menangguhkan pemuasan keinginannya(sikap untuk memilih tidak jajan demi ingin menabung misalnya).
  2.            Adanya Teori Hubungan
Misalnya  :
                jika karyawan datang terlambat, dan atasan mengasumsikan bahwa karyawan tersebut bangun kesiangan karna menghadiri pesta sampai larut malam, atau menyelesaikan pekerjaan hingga larut malam atau nonton pertandingan bola sampai laurut malam, ini disebut sebagai hubungan internal, tetapi jika keterlambatan tersebut disebabkan oleh kemacetan lalulintas karna kecelakaan ini disebut sebagai hubungan eksternal
  3.            Persepsi Selektif
Adalah menginterprestasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman dan sikap seseorang. Misalnya kita hanya memperhatikan sesuatu yang sama dengan apa yang kita miliki
4.       Efek Halo
adalah membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu       berdasarkan sebuah karakteristik
 Misalnya kepandaian, keramahan, atau penampilan seperti       mahasiswa memberikan penilaian terhadap dosen mereka oleh      karena dosen tersebut pendiam walaupun pandai dan sangat    cakap maka mahasiswa menilai dosen rendah
5.       Efek Kontras
Adalah eveluasi tentang karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan dengan orang lain yang baru ditemui, yang mendapatkan nilai lebih tinggi atau lebih rendah untuk karakteristik yang sama
Misalnya seorang pelamar yang memiliki kemampuan menengah  mendapatkan evaluasi yang kurang baik dibandingkan dengan pelamar yang memiliki kemampuan yang unggul
6.       Proyeksi
Adalah menghubungkan karakteristik diri sendiri dengan individu yang lain
Misalnya pada saat kita menginginkan tantangan dan tanggung jawab dalam pekerjaan kita, kita juga mengasumsikan bahwa indvidu lain juga meninginkan hal yang sama atau pada saat kita menganggap diri kita jujur dan dan bisa dipercaya, maka kita juga mengasumsikan hal yang sama terhadap orang lain
7.       Pembentukan Stereotip
Artinya menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok di mana ia bergabung
Misalnya  :
        pada saat terjadi bom bali, banyak orang beranggapan bahwa semua muslim adalah teroris sehingga bagi negara2 tertentu sangat proteksi terhadap muslim
        Pekerja – pekeraja asia merupakan pekerjas keras dan selalu berhati – hati 
        Lulusan lembaga pendidikan atau perguruan tinggi tertentu lebih diterima dari pada lembaga pendidikan atau perguruan tinggi lainnya

Konsep Sikap dan Kepuasan Kerja
  Nilai
        adalah sesuatu yang berharga, bermutu atau untuk menunjukan sesuatu yang berkualitas, menunjukan sesuatu yang berguna
        sifat – sifat nilai
    1. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam       kehidupan manusia. à Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai,tetapi kita tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah kejujuran itu.
      .
    2. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen). à Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.nilai terminal suatu
3.       Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya.Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
  Sikap (attitude )
        adalah pernyataan – pernyataan evaluatif terhadap objek,  orang,  dan peristiwa.
        Misalnya saya menyukai pekerjaan saya artinya                seseorang itu sedang mengungkapkan pemikiran saya tentang pekerjaan.
  Kepuasan Kerja
                Suatu sikap umum seorang individu terhadap perkerjaannya.
                Apa yang menentukan kepuasan kerja ?
                                1.Kerja yang secara mental menantang
                                2.Ganjaran yang pantas
                                3.Kondisi kerja yang mendukung
                                4.Rekan sekerja yang mendukung
                                5.Jangan lupakan kesesuaian kepribadian pekerjaan

Efek Kepuasan Kerja pada Kinerja Karyawan
                1.Kepuasan dan produktifitas
                2.Kepuasan dan kemangkiran
                3.Kepuasan dan tingkat keluarnya karyawan

Bagaimana Karyawan dapat Mengungkapkan Ketidakpuasan
                1.Eksit (exit)
                2.Suara (voice)
                3.Kesetiaan (loyalty)
                4.Pengabaian (neglect)

KONSEP STRESS
  Stress adalah  suatu perasaan tertekan yang dialami seseorang karena adanya Ketidakpastian atau Opportunity. Hal ini akan disertai dengan suatu  kegagalan (frustrasi) atau keberhasilan (sukses)
  Pengaruh Stress : Kontruktif --- Destruktif
  Kontruktif adalah stress yang memberikan dampak positif atau yang bersifat membangun seperti kemampuan adaptasi, tingkat performance yang tinggi
  Destruktif adalah stress yang memberikan dampak negatif atau merusak jika tidak adanya daya tahan mental individu terhadap beban yang dirasakan

Gejala – Gejala Stress : 
1.       Gejala  Fisik seperti nafas memburu, mulut & kerongkongan kering, tangan lembab, merasa panas/gerah, otot menegang, gangguan pencernaan, sakit kepala dan gelisah
2.       Gejala Prilaku Umum seperti  Perasaan  cemas, sedih, jengkel, mudah tersinggung, salah paham, tidak menarik dan tidak bersemangat, merasa tidak berharga mengakibatkan kesulitan dalam berfikir, konsentrasi, sulit dalam mengambil keputusan, hilangnya minat terhadap orang lain, hilangnya kreatifitas dan hilangnya gairah dalam berpenampilan
3.       Gejala ditempat Kerja seperti kepuasan kerja rendah, kinerja menurun, komunikasi tidak lancar, kreatifitas dan inovasi menurun, serta                bergulat pada tugas – tugas yang tidak produktif
Sumber stres ditempat kerja
  Secara umum  penyebab stres kerja terdiri atas 4 (empat) hal utama, yakni:
1.       Kondisi dan situasi pekerjaan
2.       Pekerjaannya (faktor yang berkaitan dengan tugas)
3.       Job requirement seperti status pekerjaan dan karir yang tidak jelas
4.       Hubungan interpersonal
Kondisi dan situasi Pekerjaan
  1. Beban kerja berlebihan secara kuantitatif
  2. Beban kerja berlebihan secara kualitatif
  3. Keputusan yang dibuat oleh seseorang
  4. Bahaya fisik
  5. Jadwal bekerja
Kondisi atau konsekuensi yang akan muncul :
  1. Kelelahan mental dan/atau fisik
  2. Kelelahan yang amat sangat dalam bekerja (burnout)
  3. Meningkatnya kesensitivan dan ketegangan
Pekerjaan
  1. Struktur yang kaku dan tidak bersahabat
  2. Pertempuran politik
  3. Pengawasan dan pelatihan yang tidak seimbang
  4. Ketidakterlibatan dalam membuat keputusan
Kondisi dan konsekuensi yang ditimbulkan :
  1. Menurunnya motivasi dan produktivitas
  2. Ketidakpuasan kerja
Job requirement seperti status pekerjaan dan karir yang tidak jelas
  1. Promosi ke jabatan yang lebih rendah dari kemampuannya
  2. Promosi ke jabatan yang lebih tinggi dari kemampuannya
  3. Keamanan pekerjaannya
  4. Ambisi yang berlebihan sehingga mengakibatkan frustrasi
Kondisi atau konsekuensi yang ditimbulkan :
  1. Menurunnya produktivitas
  2. Kehilangan rasa percaya diri
  3. Meningkatkan kesensitifan dan ketegangan
  4. Ketidakpuasan kerja
Hubungan Interpersonal
  1. Hasil kerja dan sistem dukungan sosial yang buruk
  2. Persaingan politik, kecemburuan dan kemarahan
  3. Kurangnya perhatian manajemen terhadap karyawan
  4. Mencampurkan masalah pekerjaan dengan masalah pribadi
  5. Kurangnya dukungan dari pasangan hidup
  6. Konflik pernikahan
  7. Stres karena memiliki dua pekerjaan
Kondisi atau konsekuensi yang ditimbulkan :
  1. Meningkatnya ketegangan
  2. Meningkatnya tekanan darah
  3. Ketidakpuasan kerja
  4. Meningkatnya konflik dan kelelahan mental
  5. Menurunnya motivasi dan produktivitas
  6. Meningkatnya konflik pernikahan








Tidak ada komentar:

Posting Komentar